Banyak orang tua yang takut kalau anaknya belajar bela diri, nantinya jadi lebih agresif, suka memukul dan menendang teman atau saudaranya, yang bisa mengakibatkan permusuhan secara fisik.
Menurut pengalaman saya.. Ga koq..
Bahkan faktanya, banyak orang tua yang anaknya memiliki attention-deficit / hyperactivity disorder (ADHD), melaporkan keberhasilan besar dengan program ini karena anak jadi memiliki kontrol diri dan konsentrasi.
Justru kalau anak-anak latihan rutin bela diri dengan benar, anak jadi belajar untuk menghormati orang lain dan ga sembarangan memukul dan menendang.
Kalau anak-anak berantem sama teman atau saudaranya itu mah hal yang wajar..
Setiap hari terjadi di rumah saya, hehehe.. Tapi semakin lama mereka belajar bela diri, semakin bisa menahan diri dan tidak menggunakan ilmu bela dirinya untuk menyakiti orang lain.
Bahkan saat bertanding pun, tujuan belajar bela diri bukan untuk menyakiti lawannya atau menunjukkan siapa yang lebih jago, tapi menampilkan keterampilan mereka menggunakan ilmu bela diri yang diajarkan dan menggunakannya pada saat yang tepat.
Sebagai pelatih silat, dari awal anak-anak diajarkan dan diingatkan bahwa belajar bela diri bukan untuk jadi jagoan yang seenaknya memukul dan menendang siapa pun yang mereka mau, karena seorang jagoan silat adalah orang yang bijaksana menggunakan ilmu bela dirinya dan digunakan hanya pada keadaan yang sangat genting.
Sebenarnya bela diri itu apa sih?
Sistem tradisional dalam berlatih bertarung yang bertujuan untuk melatih keselarasan antara tubuh, pikiran dan rohani.
Bela diri untuk anak-anak bertujuan untuk meningkatkan perkembangan menyeluruh dengan mengembangkan kemampuan mental, kekuatan spiritual dan kemampuan fisiknya.
Menurut Mimi Johnson, M.D., anggota dari American Academy of Pediatrics' Committee on Sports Medicine and Fitness, anak mulai usia 6 tahun sudah bisa belajar bela diri, karena pada umur tersebut sudah memiliki kendali otot yang baik dalam melakukan gerakan pukulan, tendangan dengan baik.
Dan ini adalah beberapa manfaat bela diri untuk anak:
1. Anak lebih disiplin dan konsentrasi.
Saat berlatih bela diri anak-anak belajar untuk mengikuti serangkaian perintah dari pelatihnya untuk mengikuti suatu gerakan.
Hal ini membantu anak-anak melatih disiplin dan berkonsentrasi dalam mengendalikan tubuh dan pikirannya untuk mengikuti instruksi dengan baik.
Jika anak-anak terlatih disiplin dan konsentrasi dalam latihan bela diri, maka efek baiknya adalah mereka bisa menerapkannya juga dalam kehidupan sehari-hari, seperti disiplin dan konsentrasi saat di sekolah, di rumah atau di mana pun.
2. Anak lebih menghormati dan menghargai orang lain.
Di tempat latihan bela diri, anak-anak belajar untuk menghormati pelatih, anak-anak yang lebih tinggi tingkatannya, juga teman-temannya.
Mereka juga belajar untuk berkelakuan baik selama latihan, mendengarkan pelatih yang sedang memberikan instruksi, mengikuti setiap rangkaian latihan dari awal sampai akhir.
Diharapkan bisa membiasakan anak-anak untuk menjalankannya juga diluar latihan bela diri, dimana mereka belajar menghormati dan menghargai orang-orang yang lebih tua, teman-temannya, saudaranya atau siapa pun.
3. Anak mendapatkan ilmu bela diri.
Ya tentu saja berlatih bela diri untuk mendapatkan ilmu bela diri, dimana anak-anak bisa menggunakan ilmu bela dirinya disaat tidak ada pilihan lain selain mengeluarkan pukulan, tendangan, guntingan dan lainnya pada kondisi tertentu, misalnya saat dibully secara fisik dan kelewatan batas atau diserang secara tiba-tiba oleh orang yang berniat jahat.
4. Anak jadi lebih percaya diri.
Bukan hanya saat mencapai tingkatan yang lebih tinggi atau memperoleh medali saat bertanding, tapi pencapaian-pencapaian kecil saat mereka bisa melakukan suatu gerakan dengan baik akan membuat anak-anak jadi lebih percaya diri dengan kemampuannya sendiri.
Coba saja perhatikan, saat anak berhasil melakukan serangkaian gerak, berikan tepuk tangan yang meriah dan pujilah keberhasilan kecil mereka, hal itu akan membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.
5. Anak belajar bersosialisasi.
Di tempat latihan atau di arena bertanding, anak akan bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang baru seperti pelatih dan teman-teman baru, yang akan membantu mereka untuk bersosialisasi dengan banyak orang.
Anak akan jadi lebih bahagia, memiliki kepribadian yang menyenangkan dan mudah berteman dengan siapa pun, dan siap untuk menghadapi banyak orang dengan karakter dan latar belakang yang berbeda-beda.
Belajar bersosialisasi juga berarti anak berlatih untuk bekerja sama dengan banyak orang sebagai satu kelompok untuk mencapai tujuan bersama-sama.
6. Anak memiliki tubuh yang lebih prima.
Berlatih bela diri berarti melatih banyak otot, mulai dari kepala hingga kaki, mulai dari latihan fisik seperti berlari, push up, sit up, hingga latihan gerakan pukulan, tendangan, dan lain-lain, semua latihan tersebut bukan hanya membangun dan menguatkan otot anak yang membantu memiliki postur tubuh yang lebih baik tapi juga meningkatkan stamina dan ketahanan tubuhnya.
Latihan gerakan bela diri yang dilakukan dengan rutin dan benar dapat membakar hingga ratusan kalori, hal ini karena anak-anak jadi lebih aktif dan produktif secara fisik, dan ini bisa membantu menghindari anak dari berat badan yang berlebih.
Ada orang tua yang anak-anaknya berlatih bela diri silat yang curhat sama saya bahwa anaknya sekarang jadi lebih percaya diri, tidak terlalu pendiam dan mudah berteman baik di lingkungan rumah maupun sekolah.
Ada juga yang tadinya sering dibully jadi lebih berani untuk mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap aksi bully yang dia alami.
Ada juga yang tadinya cuek jadi lebih peduli dan menghargai teman-temannya.
Dan yang paling terpenting adalah anak-anak jadi lebih sehat secara fisik dan lebih happy karena punya banyak teman baru dan have fun saat latihan.
"Martial arts is not about fighting.. it's about building character."
Bo Bennett
referensi:
https://parenting.firstcry.com/articles/martial-arts-for-kids-benefits-and-more/
https://bestforthekids.com/benefits-of-martial-arts-for-kids/
#BloggerPerempuan #BelaDiri #Silat #PerisaiDiri #OlahRaga
Kalau memulai bela diri dari usian 20an gimana mbak?
BalasHapusTidak ada kata terlambat untuk memulai belajar apa pun :)
HapusCuma ya porsi latihannya disesuaikan dengan kemampuan.
saya dulu mau masukin anak ke kelas karate, krn ada klubnya dekat rumah, tapi katanya masih kekecilan, mereka nerimanya yang udah sekolah sd, anak saya 5 tahunan, skrg malah pindah ke kota kecil dan belum nemu ada club bela diri. pengen bgt dua anak saya bisa bela diri, bukan buat jago2an sih, kalo anak cewek jujur aja buat dia jaga diri juga, zaman skrg serem2 di luaran.
BalasHapusIya bun.. anak-anak diwajibkan bela diri sama ayahnya, untuk meningkatkan awarenes, supaya mereka bisa jaga diri juga, setidaknya kalau punya ilmunya kalau terjadi kontak fisik lebih sedikit cederanya..
HapusAnak saya nih mba, saya paksa ikut karate, padahal dia sukanya futsal, lah abisnya dia jatuh-jatuh mulu dengan pasrah sih, gak pakai reflek gitu, sedang futsal tuh rawan banget jatuh.
BalasHapusSaya ikutin dia karate biar dia belajar keseimbangan dengan baik, Alhamdulillah udah mulai terlihat hasilnya, keseimbangannya lumayan terlihat sekarang :)
Iya mba.. si sulung selain latihan silat dia ikut futsal juga.. Kalau menurut saya, main futsal atau bola lebih banyak kontak fisiknya dari pada main silat, hihihi..
HapusUntungnya belajar bela diri itu diajarkan balance sama awareness juga yang bikin lebih peka dengan sesuatu yang kira-kira akan membahayakan dirinya, dan itu bisa meminimalisir cedera.
Kira kira baiknya umur berapa ya mbak mulai masukin anak ke club bela diri ? Soalnya dari artikelnya mbak banyak sekali benefitnya
BalasHapus