Langsung ke konten utama

Menapaki Museum Negeri Provinsi Banten

Museum Negeri Provinsi Banten


Hari itu saya menemani suami bepergian ke kota Serang karena ada pekerjaan disana.
Pertama kali keluar dari mobil, kesan pertama yang dirasakan adalah.. panas, hehehee.
Ya dibandingkan kota Bandung yang sejuk, kota Serang ini termasuk panas, makanya ga berlama-lama langsung cari taman kota untuk ngadem.
Saya sengaja bawa sepatu sneaker andalan untuk jalan kaki dan jogging bersama Tumbler coklat kesayangan.

Siap jalan kaki menelusuri sudut kota Serang bersama 'si sneaker biru'

Setelah menelusuri alun-alun, saya lanjutkan berjalan menuju ke Barat.. *koq perasaan jadi kayak "Journey to the West"nya Sun Go Kong yah, hehehe..
Di seberang saya lihat ada kantor Bupati Serang yang bersebelahan dengan kantor DPRD Serang.
Saya teruskan berjalan, lalu saya lihat pintu gerbang bertuliskan "Museum Negeri Provinsi Banten".
Dalam hati berkata "Masuk atau ga yaa??" soalnya dari luar terlihat sepi sekali, tidak ada mobil atau motor yang di parkir di area halaman Museum, "Jangan-jangan tutup.."

Gerbang Museum Negeri Provinsi Banten

Jadi saya urungkan niat untuk memasuki gerbang itu.. lanjut berjalan ke arah utara..
Sambil sesekali mengambil foto-foto di sekitar jalan tersebut.
Sesampainya di ujung jalan, belum menemukan hal yang menarik untuk diabadikan kamera HP, lalu saya kembali lagi ke arah Museum.
Kali ini saya memberanikan diri untuk memasuki gerbang museum, ya setidaknya tempatnya adem banget dan ada beberapa spot yang bagus untuk difoto.

Sesampainya di depan gedung bangunan bergaya kolonial dan berasa vintage itu, saya lihat ke kanan ke kiri, "Sepi banget yah museum teh.."
Lalu ada tulisan "Buka" di jendela kacanya.. Dan petunjuk untuk menutup kembali pintunya jika sudah masuk, karena menggunakan pendingin ruangan.
"Waaaah.. Museumnya ternyata buka dan ber-AC.." happy banget nemu AC di kota Serang yang panas ini, hahahaha.


Saya buka pintu besar yang berat itu dan mengintip ke dalam, ternyata di dalam ada dua orang mba-mba resepsionis yang melihat ke arah saya..
Karena dipersilakan masuk, ya akhirnya masuk juga, hihihi.. sambil malu-malu karena masuknya sambil ngintip-ngintip dulu. 
Lalu saya bertanya, "Ada siapa saja tamu yang sudah masuk ke museum mba?" habis sepi sih, jadi itu pertanyaan yang keluar duluan..
Mba nya menjawab, "Cuma ibu dan satu orang bapak-bapak di dalam.." oooh okeee.. bakalan puas foto-foto nih, hehehe.. 
Dan ternyata tiket masuknya FREE, cuma mengisi buku tamu saja, dan menyimpan tas di meja resepsionis, boleh bawa HP dan barang berharga lainnya, lalu boleh masuk dan berkeliling sepuasnya.

Muka happy karena nemu AC, hahaha

Saya lalu berkeliling dan mengawali perjalanan dari sebuah ruangan di dekat pintu masuk, isinya banyak foto-foto warga Banten, yang bercerita mengenai keberagaman dan toleransi beragama di Banten.
Lalu di ruangan yang sama ada teknologi audio-visual dari seorang mojang Banten yang bernarasi tentang keberagaman di Banten.

Setelah itu masuk ke ruangan yang lebih besar lagi, yang isinya adalah koleksi-koleksi peninggalan mulai dari miniatur kapal, diorama hasil pertanian dari Banten, replika cula badak, replika uang picis, cerita tentang suku Baduy, kerangka badak bercula satu yang dilengkapi teknologi audio visualnya yang keren, dan lain-lain.







Lalu setelah berkeliling, ada ruangan "Kid's Corner" khusus untuk anak-anak, di dalamnya ada bermacam-macam permainan untuk anak-anak mulai dari puzzle, panjat dinding berukuran mini, permainan kabel, dan lain-lain.
Sepertinya ini khusus anak-anak usia 5-10 tahun atau bahkan balita supaya tidak cepat bosan saat berkunjung ke Museum ini.





Kalau saya pribadi sih senang berkunjung ke museum seperti ini, selalu ada hal baru yang bisa dipelajari dan menambah wawasan.
Oh iya, sebelum mengakhiri kunjungan, saya menanyakan jam kunjung ke resepsionis di depan.
Waktu kunjung ke Museum ini adalah jam 08.00-16.00 WIB.
Mungkin next time kalau ke Serang dan bawa anak-anak, akan berkunjung lagi kesini.
Museum selalu menjadi tempat 'main' yang menarik dan tentunya baik untuk menambah wawasan anak-anak.

#BloggerPerempuan #MuseumNegeriProvinsiBanten #Travelling #JalanJalan #KotaSerang



Komentar

  1. Saya suka berkunjung ke museum, entah sabtu atau minggu pasti eksplore museum. Tapi, untuk museum Banten, belum pernah. Semoga bisa wisata edukasi ke sini

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Kuliner: Bakso Trisno Baros Cimahi

Habis berenang terbitlah lapaarrrr.. Berenang di Tirta Mulya Cimahi seru banget, padahal udah makan nasi goreng disana, tapi masih lapar, jadilah kami melipir ke Bakso Trisno 1 di Baros Cimahi, katanya sih ada Bakso Trisno 2 dan 3 nya juga, belum pernah kesana. Ini salah satu tempat makan bakso terenak di Cimahi, menurut kami loh yaa, hehehe. Lumayan deket setelah keluar tol Baros, belok kiri ke jalan HMS Mintareja terus belok kiri lagi ke jalan Baros, nyampe deh. Tempatnya selalu ramai pembeli, tapi beruntunglah hari itu kami dapat tempat kosong, ga perlu masuk waiting list. Begitu masuk langsung pesan ke bagian order, ada nota isian yang tinggal kita checklist aja sesuai pesanan yang kita inginkan. Biasanya saya pesan bakso thok, tapi kali ini lapar beraadh, jadinya pilih yamin manis dengan bakso kuah pisah. Pak suami nambah menu es campur, sementara anak-anak nambah jus alpukat, sedangkan saya? Minumnya cukup teh hangat saja, tapi sambil icip-ici

Kolam Renang Tirta Mulya Cimahi

Tiap liburan itu ga kepengen jauh-jauh.. Ya memang males kalau perjalanan jauh, soalnya musim liburan gini pasti ketemu macet dan pastinya capek. Apalagi buat emak-emak kayak saya, liburan itu bukan soal nyari tempat yang keren, kuliner yang enak dan bisa foto-foto di tempat yang instagrammable, tapi soal bisa leyeh-leyeh ga ngerjain apa-apa, hahahaa.. #MamakLelah Apalagi akhir tahun ini kami sekeluarga sibuk menyiapkan Kejurnas Pelajar Perisai Diri IV tahun 2018 . Saya dan pak suami adalah pelatih dari ranting Perisai Diri Panghegar Permai  yang sudah berjalan selama 2 tahun, alhamdulillaah. Kejurnas kali ini mamak jadi panitianya, pak suami juga terlibat sebagai wasit juri, kami berdua melatih anak-anak yang akan bertanding juga, jadi super duper rempong sekali. Begitu kejuaraan selesai, hal yang paling ingin dilakukan adalah bersantai ria bersama keluarga. Tujuan liburan adalah kota Cimahi, deket banget lah dari Bandung, dari Gede Bage ke Baros lewat tol cuma 1 jam sajah. Men

Ini Ceritaku, Pengalaman Operasi Usus Buntu

Credit: https://images.medicinenet.com/images/slideshow/abdominal-pain-s2a-photo-of-pain-area-and-internal-abdominal-organs.jpg Bismillaah.. Tujuan menulis ini hanya ingin berbagi.. semoga bisa menjadi pelajaran yang baik untuk teman-teman semuanya yang membaca.. Baru sembuh dari Chikungunya, lalu terkena usus buntu.. Masya Allah yaa.. Sedang dirontokkan dosa-dosaku oleh Allah dengan ujian sakit ini sepertinya.. aamiiin.. yaa robbal alamiin.. Koq bisa kena usus buntunya? Padahal rajin minum air putih, rajin makan sayur dan buah, rajin olah raga.. Qadarullaah.. namanya harus sakit, ya sakitlah.. Apa mungkin karena suka banget makanan pedas?? Menurut penelitian, makanan pedas bukan penyebab usus buntu, meskipun memang dianjurkan untuk ga makan makanan pedas, tapi karena untuk menghindari perih di perut dan diare.. Penyebabnya adalah terjebaknya sisa makanan di usus buntu dan terperangkap disana.. Lalu bakteri dengan cepat berkembang dan mengakibatkan infeksi dan peradan

Pengikut